1.Dimana kuang hendak bertelur
Dimana kuang hendak bertelur
Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu
Elok berjalan kota tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang ajaran dapat
Sakit kaki ditikam jeruju
Jeruju ada didalam paya
Sakit hati memandang susu
Susu ada dalam kebaya
Naik kebukit membeli lada
Lada sebiji dibelah tujuh
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh
Orang Sasak pergi ke Bali
Membawa pelita semuanya
Berbisik pekak dengan tuli
Tertawa si buta melihatnya
Jalan-jalan ke rawa-rawa
Jika capai duduk di pohon palm
Geli hati menahan tawa
Melihat katak memakai helm
Limau purut di tepi rawa,
buah dilanting belum masak
Sakit perut sebab tertawa,
melihat kucing duduk berbedak
2.Pantun mengompol
Bunga mawar tangkai berduri
Laris manis pedang cendol
Aku tersenyum malu sekali
Ingat dulu suka mengompol
3.Pantun seorang wanita
Aku melihat wanita yang menawan
jalan ** memakai rok mini
sungguh lemas aku terheran
ada babi lagi baca sms ini
4.Pantun ikan gabus
Ikan gabus di rawa-rawa
Ikan belut nyangkut di jaring
Perutku sakit menahan tawa
Gigi palsu loncat ke piring
5.Pantun kain batik
Kain batik selendang bedukang, di bawah pusar daging berlubang, Jangan pegang punya si Abang, kalo kena si urat Panjang, air setitik menjadi ORANG
Rabu, 07 April 2010
<<<,,,,, Pantun jenak....>>>>
Diposting oleh Alfian mahardika di 19.01 0 komentar
Selasa, 06 April 2010
....<<< Lelucon >>>...
1.Batu Baterai dan Banci
Sepulang dari supermarket seorang anak bertanya pada ibunya:
Anak : "Bu, Ibu tau nggak, apa bedanya batu baterai dan Banci?"
Ibu : "Hus, sudah jelas beda dong."
Anak : "Iya... di mana bedanya?"
Ibu (Setelah mencoba berfikir namun gagal) akhirnya berkata : "Nggak tau ah!"
Anak (sambil tersenyum-senyum) : "Kalau batu baterai tahan lama sedangkan kalau banci 'mana tahan la
yauow'..."
2.Hobi Mengupil
Budi sudah sering kali melihat Jono melakukan hobinya yang selalu tidak ketinggalan yaitu hobi mengupil. Pada suatu hari, akhirnya rasa penasaran si Budi ini dilontarkan kepada temannya yang saat itu sedang mengupil.
Budi : "Wooi... ngapain sih kok seneng banget ngupil ?"
Jono : (berlagak cuek kemudian seperti mendapatkan sesuatu dari dalam lubang hidungnya)
Budi : "Iihh.. jorok banget...pake diputer-puter segala lagi"
Orang yang sudah penasaran, ditambah lagi lebih penasaran saat melihat Jono sedang muter-muter hasil galiannya.
Budi : "Kenapa sih, kok pake diputer-puter ?"
Jono : "Habisnya... susah banget kalo dibikin kotak-kotak..."
3.Gadis dan Ibu Muda
Ada seorang gadis cantik, dia sedang dalam perjalanan menuju ke kantor, di angkutan umum dia bertemu seorang ibu muda yang tidak kalah cantik dengannya. Iseng si gadis pun bertanya:
Gadis : "Bu, apakah ibu sudah berkeluarga?"
Ibu : "Sudah."
Gadis : "Sudah punya anak?"
Ibu : "Oh ya, Anak laki-laki."
Gadis : "Wow cowok. Apakah ia merokok?"
Ibu : "Tidak dong..."
Gadis : "Apakah ia minum minuman keras?"
Ibu : "Setetes pun tidak."
Gadis : "Suka main cewe ga?"
Ibu : "Jangan sampe..."
Si gadis pun tertarik, tipe dia banget tuh cowok.
Gadis : "Ah, jarang sekali ada cowo seperti itu di jaman sekarang, ngomong-ngomng usia anak ibu berapa?"
Ibu : "Oooo, kemaren dia baru merayakan ulang tahunnya yang pertama..."
Gadis : "???!!!"
4.Kalah berdebat dgn wanita
Suatu waktu di pagi hari, sang suami kembali setelah beberapa jam pergi memancing, dan dia memutuskan untuk istirahat tidur terlebih dahulu.
Meskipun tidak biasa dengan situasi kondisi dengan keadaan danau tersebut, sang istri memutuskan untuk pergi dengan menggunakan perahu sang suami, lalu dia pergi ke tengah danau, berhenti, dan melemparkan jangkar perahu tersebut, kemudian membaca buku yang telah dia bawa sebelumnya.
Beberapa saat kemudian, datanglah petugas penjaga danau, kemudian petugas tersebut merapat ke perahu sang istri tadi, dan berkata: "Selamat pagi, Bu, Apa yang sedang ibu lakukan"?
"Membaca buku", dia menjawabnya sambil berpikir ("loh, bukannya sangat jelas terlihat?")
"Ibu sedang berada di area terlarang untuk memancing", sang petugas memberi tahu.
"Oh, maaf Pak, tapi saya sedang membaca buku, bukan sedang memancing."
"Betul, akan tetapi Ibu telah membawa perlengkapan yang lengkap untuk memancing, jadi Ibu bisa kapan saja memancing. Saya terpaksa membawa ibu ke kantor dan memberikan surat pelanggaran."
"Surat pelanggaran hanya untuk membaca buku??!!" jawab sang Istri.
"Ibu sedang berada di area terlarang untuk memancing," jawab Petugas.
"Maaf Pak, tapi saya sedang membaca buku, bukan sedang memancing..."
"Betul, akan tetapi Ibu telah membawa perlengkapan yang lengkap untuk memancing, jadi Ibu bisa kapan saja memancing. Saya terpaksa membawa ibu ke kantor dan memberikan surat pelanggaran".
"Jika demikian, saya akan menuntut Anda dengan pelecehan seksual", jawab sang Istri.
"Loh, tapi menyentuh ibupun belum saya lakukan", jawab sang petugas.
"Betul, akan tetapi Bapak telah membawa perlengkapan yang lengkap, jadi Bapak bisa melakukannya kapan saja".
"Selamat membaca bukunya Bu ...," kemudian sang petugas tersebut pergi.
5.Diet Sehat dengan Menghitung Jumlah Kalori
Roy adalah penggemar berat si Dina. Suatu malam Roy memberanikan diri untuk mengajak Dina makan malam untuk merayakan diterimanya Roy bekerja di tempat yang baru. Roy menunggu untuk mencatat apa yang harus dipesannya, Dina belum dapat menentukan menu yang dikehendakinya. Ia justru masih sibuk mencocokkan daftar menu itu dengan buku diet yang tidak pernah lepas dari tas kecilnya.
"Hari ini aku harus makan makanan yang tidak lebih dari 300 kalori," kata Dina. "Kalau aku pesan telur setengah matang, itu berarti 77 kalori. Lantas sepotong roti, 63 kalori, dan acar, 42 kalori. Lalu..."
"Pelayan!" panggil Roy kemudian.
"Ya! Apa saja pesanan bapak?"
"Dua gelas air putih, dan... itu saja!"
6.Seni menjual
Seorang pemilik toko di kota kecil di daerah Kudus di undang pergi ke kota Surabaya untuk mendengarkan ceramah sales manager yang termasyur tentang Seni Menjual.
Si Pembicara menceritakan kisah yang terkenal tentang seorang wanita di toko gula-gula yang punya pembeli lebih banyak dari pada karyawan toko lainnya.
"Dia memperhatikan bahwa kalau orang membeli satu pon permen dari gadis lainnya," ahli penjualan ini menjelaskan, " mereka akan menaruh permen lebih dari satu pon di atas timbangan, kemudian mengambil permen satu demi satu sampai mendapatkan timbangan tepat satu pon. Tetapi gadis ini menggunakan psikologi. Dia menaruh permen kurang dari satu pon, lalu menambah satu demi satu sampai pas satu pon. Bobot permen itu sama, tetapi besar sekali bedanya bagi pembeli."
Pemilik toko dari kota kecil ini mencamkan pelajaran tersebut dalam hati dan setelah kembali ke tokonya di Salatiga dia berkata kepada isterinya : "Sejak sekarang kalau orang membeli selusin telur, aku ingin kau yang menghitungkan, sebab telur akan kelihatan lebih besar dalam tanganmu yang kecil."
7.Rekor dunia melahirkan anak
"Menurut Buku Rekor Dunia Guinneess, seorang wanita Rusia melahirkan 69 orang anak." kata Pak Hasan.
"Enam puluh sembilan orang anak! Itu sulit di percaya." jawab sang isteri.
"Saya heran mengapa dia tidak menggenapinya menjadi 70 orang sekalian saja?" tanya Pak Hasan.
"Siapa tahu? mungkin saja dia ingin berkarir." jawab sang isteri.
8.Menolak untuk bercumbu
Seorang gadis bernama Tina, ia menolak keinginan kekasihnya untuk bercumbu.
"Aku belum pernah melakukan ini sebelumnya," ujar Tina beralasan.
"Apa bedanya? Sekarang atau nanti kan sama saja," tukas kekasihnya.
"Belum tentu, Mas. Siapa tahu kalau lusa Mas mengajak lagi, aku sudah pernah melakukannya."
9.Menerima surat ancaman
Denny : "Saya sedang susah."
Sigit : "Mengapa?"
Denny : "Saya baru saja menerima ancaman lewat surat dari seseorang yang mengatakan, kalau saya tidak berhenti menggoda isterinya maka kepala saya akan diremukkannya."
Sigit : "Lalu apa susahnya?"
Denny : "Ya, susahlah..."
Sigit : "Ah, masak sih, yang perlu kau lakukan sekarang hanyalah berhenti menggoda isterinya."
Denny : "Justru itulah susahnya, Lelaki itu lupa menaruh namanya pada surat."
10.Logika rumah sakit jiwa
Suatu malam, Joni pulang kantor terburu-buru dan ingin segera sampai di rumah sakit menemui istrinya yang sedang akan melahirkan. Sayang, melewati rumah sakit jiwa sebelum rumah sakit bersalin, ban mobil Joni pecah dan mau tak mau harus menggantinya. Tak lama kemudian Ia ingat akan kedua buah kelapa muda yang kebetulan ia tenteng untuk mengganjal ban yang kempes tersebut sebagai dongkrak. Tapi, Joni terlalu sayang akan buah kelapa yang diidamkan istrinya tersebut untuk di jadikannya sebagai ganjal roda.
Dari jauh Joni mendengar teriakan : "Hey bodoh!! kenapa kamu tidak ganjal saja roda mu itu untuk menggantinya, khan kamu tidak bawa dongkrak!!"
Sadar Joni akan teriakan yang ternyata berasal dari seorang pasien rumah sakit jiwa tersebut, Ia ganti menjawab : "Hey, kamu pintar juga ya? Kenapa kamu ada dirumah sakit jiwa ini?"
Pasien : "Hey, aku disini tentunya karena aku gila, bukan karena bodoh!!"
Diposting oleh Alfian mahardika di 21.54 0 komentar